Pulau Sempu dan Kontroversinya

Desember 2009, bertepatan dengan liburan panjang gua melakukan perjalanan ke arah timur Pulau Jawa. Setelah mengunjungi Bromo, gua langsung ke selatan memasuki Kabupaten Malang. Penasaran dengan cerita teman tentang keindahan sebuah pulau kecil disana, Pulau Sempu.

Untuk menuju ke Pulau Sempu, arahkan tujuan anda ke kecamatan Turen. Ini adalah kecamatan terdekat dari Sempu. Disini terdapat hanya satu penginapan yaitu Cakra Residence, milik PT PINDAD. Untuk kamar yang paling murah, biaya menginapnya adalah Rp 140.000 dengan fasilitas double bed dan AC. Di Pulau Sempu sendiri tidak ada penginapan, jadi jika anda ingin bersantai dan beristirahat sejenak sebelum memulai petualangan di Pulau Sempu, hotel ini menjadi satu-satunya opsi.

Dari Turen, dibutuhkan waktu 1-2 jam untuk tiba di Pantai Sendang Biru. Pantai ini adalah penyeberangan terdekat ke Pulau Sempu. Ada 2 pilihan untuk menyebrang kesana yaitu dengan memakai perahu motor dengan biaya Rp100.000 atau dengan menyewa perahu dayung Rp 50.000. Gua sendiri lebih memilih perahu dayung karena lebih menantang dan tidak bergantung kepada orang lain. Dengan perahu motor, bisa saja kita patungan dengan orang lain tetapi kan jadi ada ketergantungan. Lagipula ketika kesana gua hanya berdua dengan teman, jadi cukuplah perahu dayung.

Kesalahan gua adalah ke Pulau Sempu disaat musim hujan. Bagi yang belum pernah, gua sarankan untuk tidak mengikutinya. Lebih baik saat musim kemarau. Karena ketika musim penghujan maka akses jalan kesana menjadi berlumpur dan sulit untuk dilewati. Kira-kira membutuhkan waktu 2 jam (dari pinggir pantai Pulau Sempu) untuk sampai ke tujuan utama yaitu Laguna Segara Anakan.

Laguna Segara Anakan benar-benar indah. Rasa lelah perjalanan menempuh medan berlumpur hilang seketika melihat hijaunya air laguna dan derasnya ombak pantai selatan yang menghantam karang. Seperti biasa, gua langsung menceburkan diri gua begitu melihat air. Hmmm… Segarnya… Tapi, hati-hati lho… Ketinggian air Laguna bergantung kepada pasang surut air laut. Ada kalanya Laguna dangkal, namun satu jam kemudian bisa berubah menjadi dalam.

 

Perubahan kedalaman air laguna ini gua rasakan sendiri. Ketika gua lagi asyik foto-foto, seorang perempuan teriak meminta tolong. Ternyata dia hampir tenggelam. Gua langsung bergegas menghampirinya, satu tangan mendayung, tangan yang lain diangkat ke atas agar hape tidak tercebur. Namun apa boleh buat, menolong orang yang panik itu ternyata susah. Secara reflex, orang yang hampir tenggelam akan berusaha untuk menggapai tempat yang tinggi. Perempuan itu berusaha memanjat ke atas punggung gua namun saking paniknya dia malah hampir menenggelamkan gua. Hape gua yang sudah gua coba angkat terus akhirnya kena air juga. Apa boleh buat, yang penting mbak-mbak itu selamat.

Ternyata kalau kita ikutan panik, badan akan terasa capek. Fyuh… Gua langsung selonjoran di pasir. Perjalanan kembali menyusuri lumpur Sempu pun menjadi lebih lambat dari sebelumnya. Alhamdulillah sampai ke parkiran perahu sebelum gelap.

Tiga tahun setelah kunjungan gua kesana muncul polemik soal status Pulau Sempu, beberapa orang menyebut bahwa pulau ini seharusnya “tidak boleh dikunjungi” karena statusnya sebagai cagar alam & sekarang kondisinya mengkhawatirkan setelah manusia berbondong-bondong datang ke tempat ini… Kalau menurut gua, semua tempat di bumi ini memang diperuntukan untuk manusia. Jadi, sah-sah aja jika ada manusia berkunjung kesana. Sekarang, kembali ke kepedulian manusia itu sendiri untuk melestarikan alam dan “pelestarian alam itu juga gak mesti di cagar alam”. Terkadang manusia terlalu protektif terhadap sesuatu yg kecil dan melupakan sesuatu yg besar. Bukan berarti gua tidak mendukung proteksi terhadap sesuatu yg kecil, tapi perlu digarisbawahi kalimat “melupakan sesuatu yg besar”. Jujur, gua juga kecewa ketika berkunjung ke suatu tempat dan menyaksikan beberapa oknum melakukan tindakan pengrusakan alam, seperti corat-coret, buang sampah sembarangan, mengambil sesuatu yg dilindungi dari tempat tersebut, dan lain-lain. Hal ini seharusnya berlaku di semua tempat di bumi. Tidak hanya di cagar alam.

 

@ Koordinat

  • Laguna Segara Anakan Pulau Sempu : -8.45089, 112.68874
  • Parkir Perahu Pulau Sempu : -8.44010, 112.68368
  • Pantai Sendang Biru : -8.43123, 112.68640

 



LAGUNA SEGARA ANAKAN PULAU SEMPU





 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.