Jalan Kaki Menuju Gunung Bromo

Gua memiliki karakter yang keras. Gua ingin setiap kemauan gua itu terlaksana. Gak bisa bayangin gimana ya kalo gua sampai jadi raja? Diktator kali ya? Hahahaha… Selama kemauan itu positif gua rasa gak akan jadi masalah. Lagipula, untuk saat ini kemauan itu masih berkutat di hobi-hobi gua: peralatan olahraga, wisata dan buku-buku sejarah.

Seringkali apa yang terlintas di otak gua langsung gua realisasikan. Dalam hal wisata, ketika muncul ide, gua merencanakan tujuan dan persiapan sebentar, gak lama kemudian… langsung menuju ke TKP! Contohnya, seperti ketika gua ke Gunung Bromo. Sore harinya baru kepikiran ide tersebut. Browsing internet sebentar untuk cari-cari informasi, menghubungi temen-temen yang mau diajak (ketika ke Bromo cuma Iis yang available, dia emang anaknya easy going) lalu malamnya kami langsung meluncur ke Jawa Timur.

Istirahat sebentar di Gresik dan Surabaya, kami kemudian melanjutkan perjalanan kearah Pasuruan. Sebenarnya untuk menuju ke Bromo, kita dapat melalui banyak jalan namun saran beberapa orang lebih baik lewat Pasuruan yaitu kecamatan Tongas. Gua sih nurut aja, daripada kejebak di jalan yang rusak. Hehehe…Siang harinya kami tiba di Gunung Bromo yang terletak di empat kabupaten yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang. Namun, ketika gua kesana batas yang gua lihat hanya batas dua kabupaten yang disebut pertama.

Malam di Bromo ternyata dinginnya minta ampun. Lo bisa bayangin dinginnya kayak apa jika gua bilang bahwa lampu jauh mobil aja gak bisa menembus kabut. Tapi bagi gua ini adalah kesempatan baik untuk mengetes jaket kulit buatan gua. Hahaha…

Jam 3 pagi gua udah berangkat dari penginapan. Rencananya mau mengejar sunrise di Penanjakan. Namun waktu yang berputar mengalahkan kami yang berjalan kaki. Alhasil sunrise photo session dilakukan di tengah-tengah perjalanan menuju Penanjakan.

Jalan menuju Penanjakan sendiri sebenarnya bisa dilalui kendaraan pribadi asal jalan kering, namun ada oknum disana menipu kami bahwa hanya mobil 4 wheel drive saja yang mampu melewati dan kami digetok harga tinggi untuk itu. Syaul, padahal bisa ngirit waktu dan tenaga seandainya saja kami tidak berjalan kaki. Ambil hikmahnya aja deh, anggap sekalian olahraga.

Setelah sunrise photo session dilakukan, kami langsung bergegas turun menuju Gunung Bromo. Udah nyolong start, tetap saja langkah kami kalah cepat dibanding hardtop-hardtop yang ditumpangi para wisatawan. Alhasil, ketika sampai disana Bromo sudah sangat ramai pengunjung. Namun, hal tersebut tidak mengurangi kepuasan gua menikmati keindahan Gunung Bromo.

 

@ Koordinat

  • Gunung Bromo : -7.93985, 112.95267
  • Penanjakan : -7.90426, 112.95001
  • Pasir Berbisik : -7.94183, 112.96254
  • Padang Savanna : -7.97333, 112.95589




GUNUNG BROMO

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.