Sangalaki, Dimana Penyu dan Biawak Hidup Berdampingan

Kerusakan speedboat membuat kami menginap satu malam di Maratua. Keesokan harinya dua speedboat bantuan datang, satu menjemput kami dan yang lain menderek speedboat rusak.

Kami bisa saja diantar langsung ke Kakaban, pulau terdekat dari Maratua, namun dikarenakan rekan perjalanan kami kemarin yaitu Diana, turis asal Belanda, ada acara untuk diving di Derawan maka kami harus mengantarnya terlebih dahulu sehingga perjalanan kali ini dimulai dari Sangalaki.

Tiba di Sangalaki kami disambut oleh papan bertuliskan ‘Selamat Datang di Taman Wisata Alam Pulau Sangalaki’. Sangalaki memang dikhususkan untuk pelestarian fauna, khususnya penyu. Pulau ini tidak berpenghuni, dalam artian tidak ada warga, rukun warga, pak RT dan sebagainya. Dari segi ukuran juga pulau ini memang lebih kecil jika dibandingkan tiga pulau lainnya.

Satu hal menarik perhatian gua adalah di pulau yang menjadi tempat konservasi penyu ini justru banyak sekali ditemukan biawak. Satu sisi gua memikirkan bagaimana jikalau biawak ini memakan telur penyu ataupun tukik yang berusaha keluar dari lubang pasir. Di sisi lain gua melihat tukik disini cukup banyak, “Ah barangkali di Sangalaki hidup mereka rukun damai seperti hewan-hewan di Bikini Bottom”.  Sayangnya waktu gua terbatas sehingga tidak bisa bermalam untuk membuktikan kebenaran teori gua tadi.

*Untuk informasi transportasi dan cerita Cah Pantai pada objek wisata lainnya di Kepulauan Derawan bisa dilihat di Wisata Kepulauan Derawan.

 

@ Koordinat

  • Penangkaran Penyu Sangalaki : 2.08631, 118.40151
  • Spot Manta Parade : 2.09494, 118.39817




SANGALAKI

 

1 thought on “Sangalaki, Dimana Penyu dan Biawak Hidup Berdampingan

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.