Lubang Buaya, Lukisan Alam Desa Morella

Lubang Buaya? Melihat monumen? Hmmm… Tentu bukan… Di Ambon ini ada sebuah spot indah yang baru popular belakangan ini yang bernama Lubang Buaya, terletak di desa Morella. Beta tidak tahu pasti kenapa dinamakan seperti itu. Apa jangan-jangan disana memang ada buayanya? Hiiyyy… Atut…

Ketika beta ronda-ronda ke Liang, Paman sering sekali menyebut tempat ini dan merekomendasikannya. Sebenarnya tempat ini tidak ada dalam list baronda beta. Namun, tidak ada salahnya untuk mencoba mengunjunginya. Kebetulan beta memang berencana mengitari Jazirah Leihitu dan lokasi Lubang Buaya sejalan.

Pagi-pagi setelah snorkeling di Pantai Liang, beta berjalan-jalan keliling desa dengan Paman. Tujuan utamanya mencari transportasi untuk keliling Jazirah Leihitu. Di perjalanan kami bertemu dengan Bang Ramli, seorang mantan pemain sepakbola yang sudah melanglangbuana di Liga Indonesia. Beruntungnya beta, Bang Ramli menawarkan untuk mengantar beta ronda-ronda. Baik nian orang-orang Ambon ni…

Liang dan Morella adalah desa yang bersebelahan, namun akses jalan yang rusak rusak (kejadian tahun 2016, infonya pada pertengahan 2017 jalan udah dibenerin) membuat perjalanan terasa begitu jauh. Kami harus menyeberangi dua buah sungai terlebih dahulu untuk sampai ke Lubang Buaya. Ketika beta mengunjunginya untuk kedua kali bersama istri (kembali dipinjami motor oleh Bang Ramli), debit air sungai meningkat sehingga mempersulit kami untuk menyeberanginya, butuh kerjasama tim untuk saling bahu membahu mendorong sepeda motor. Perjalanan yang melelahkan namun terbayar seketika melihat warna air Lubang Buaya yang biru kehijauan. Sungguh suatu lukisan alam yang tak ternilai harganya…