Desa Linggarjati terletak di kaki gunung Ciremai. Selepas menikmati udara pagi yang sejuk di kaki gunung, kami mengunjungi gedung yg menjadi saksi peristiwa bersejarah tersebut, Gedung Perjanjian Linggarjati dengan menumpang angkot. Uniknya angkot di daerah ini jemput bola. Kami yang teriak karena takut kelewatan angkot malah disamperin. Angkotnya mundur masuk jalan kecil pinggiran sawah, tempat kami berdiri. 😀
Waktu menunjukkan pukul 7 pagi ketika sampai di Gedung Perjanjian Linggarjati. Belum jam buka namun kita sudah masuk karena pagarnya sudah dibuka (atau terbuka lupa ditutup, mungkin penjaganya keluar beli rokok sebentar :-P). Kami memanfaatkan momen tersebut untuk berfoto dan berkeliling halaman gedung yang memang luas.
Setengah jam berlalu, kami kembali ke pintu masuk. Kali ini sudah ada penjaganya dan kami diizinkan untuk masuk walau belum jam buka. Resminya Gedung Perjanjian Linggarjati buka pukul 08.00.
Masuk kesini serasa kembali jadi anak sekolah yang mengunjungi museum, balik ke jaman ikut study tour. Di gedung ini tersimpan diorama dan benda-benda yang menjadi saksi sejarah perundingan pada tahun 1947 antara Indonesia-Belanda yg menghasilkan pengakuan Belanda atas kedaulatan Indonesia yg meliputi Jawa, Sumatera dan Madura.
Jika kalian berkunjung ke desa Linggarjati, bisa juga mampir di spot wisata lainnya yaitu Cibulakan dimana terdapat kolam renang dan kolam ikan endemik daerah sini, ikan Kancra Dewa.
@ Koordinat
- Gedung Perjanjian Linggarjati : -6.88141, 108.47527
- Cibulakan : -6.88277, 108.48030
- Kaki Gunung Ciremai : -6.87254, 108.46189
GEDUNG PERJANJIAN LINGGARJATI