Enam Jam Keliling Wangi-Wangi

Jika dari Tomia kapal berangkat jam 6 pagi, di Ambeua lebih cepat setengah jam. Oleh karena itu setelah subuh gua dan istri sholehah udah nongkrong di pelabuhan. Istri gua langsung ngetap lapak di atas kapal. Sementara gua mojok di sudut dermaga bersiap dengan kamera untuk mengabadikan sunrise. Jam 5.20 kapal sudah terisi penuh, istri gua ngasih kode biar gua cepat naik. Untungnya timelapse gua udah 90%, stop aja dah daripada gak kebagian duduk di atas.

Kami sengaja duduk di atas karena selain adem juga siapa tau ada objek menarik untuk difoto kayak lumba-lumba (yg mana gua gagal mengabadikannya waktu perjalanan ke tomia), paus, burung-burung laut, kapal bajak laut… dan ternyata gak ada objek apapun yg muncul, yg ada malah kaki gua yg korengan diinjek-injek terus sama bocah kecil yg lagi ngerengek sama ibunya sepanjang perjalanan. Gua curiga jangan-jangan tangisan itu bocah mengacaukan gelombang ultrasonic yg digunakan lumba-lumba untuk berkomunikasi sehingga mereka gak muncul-muncul… Hmmm…

Perjalanan makan waktu kurang dari sejam (alhamdulillah akhirnya kaki gua bisa diobatin), terlihatlah Dermaga Mola Raya yg penuh sesak manusia. Rupanya sebagian dari mereka adalah pengemudi ojeg. Tiap pagi memang sudah rutinitas sehari-hari warga pulau-pulau di Wakatobi mengunjungi Wangi-Wangi yg merupakan ibukota kabupaten, oleh karena itu momen ini dimanfaatkan sebagian orang untuk menawarkan jasa transportasi.

Tidak lama di pelabuhan, setelah membeli nasi bakar bambu kami pun capcus menuju penginapan Patuno yg telah kami pesan sebelumnya. Tarif ojeg 30 ribu rupiah untuk perjalanan lebih dari 15km tersebut.

Sebenernya kami baru bisa check in di Patuno pada pukul 14.00, namun masih jam 8 pagi kami sudah di lokasi. Ini bukan kebetulan, tapi memang sudah gua rencanakan sebelumnya. Sewa ojeg dari pelabuhan bisa aja buat keliling Wangi-Wangi tapi masak iya kami bawa barang berat kesana-kemari naik motor? Pegel badan bisa-bisa… Nah, maksud gua ke penginapan itu cuma buat titip tas gunung & kelapa oleh-oleh dari Kaledupa dan satu lagi, gua juga udah tau kalo di penginapan ini ada persewaan motor. Cocok kan? Hahaha… *senyum culas 😛

Enam jam ternyata lebih dari cukup untuk bisa mengitari Pulau Wangi-Wangi, dengan rute berlawanan jarum jam kami bisa mengunjungi Pantai Cemara, spot underwater Sombu Dive, mata air Kontamale, Benteng Kraton Liya Togo & Teluk Liya. Balik-balik ke penginapan tepat pukul 14.00, setelah itu ngerem di kamar seharian sampai keesokan harinya…

*Untuk informasi transportasi dan cerita Cah Pantai pada objek wisata lainnya di Wakatobi bisa dilihat di Wisata Wakatobi.

 

@ Koordinat :

  • Patuno : -5.24971, 123.58968
  • Pantai Moli’i Sahatu : -5.24872, 123.58759
  • Pantai Cemara : -5.26182, 123.51985
  • Sombu Dive : -5.26597, 123.51925
  • Mata Air Goa Kontamale : -5.31797, 123.53407
  • Kraton Liya Togo : -5.37697, 123.59195
  • Teluk Liya : -5.37810, 123.59972




WANGI-WANGI

 

1 thought on “Enam Jam Keliling Wangi-Wangi

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.