Hari ketiga…
Matahari belum menampakkan sinarnya, beta sudah menuju ke Bandara Pattimura. Pada hari ini istri beta menyusul beta ke Ambon. Setelah 2 hari jadi solo backpacker, akhirnya datanglah partner perjalanan beta.
Balik ke penginapan sebentar, beta dan istri langsung menuju ke Pelabuhan Tulehu untuk menyeberang ke Pulau Seram. Tujuan kami adalah Desa Sawai yang terletak di ujung utara pulau tersebut. Jam 09.00 WIT kapal berangkat dari Tulehu.
2 jam perjalanan laut, kapal bersandar di Pelabuhan Amahai. Turun kapal, angkot sudah menunggu di pintu keluar. Tidak membutuhkan waktu lama kami sudah sampai di kota Masohi untuk mencari angkutan ke Sawai.
Angkutan ke Sawai biasanya ngetem di seberang terminal Masohi. Tidak seperti di angkutan Amahai-Masohi, angkutan Masohi-Sawai adalah mobil plat hitam. Ada 2 pilihan, charter atau regular. Tarif charter 6 kali lipat tarif regular dan konsekuensinya jika kita memilih regular adalah kita harus menunggu sampai mobil penuh. Beta sendiri karena santai tidak terburu-buru maka memilih regular. *(alesan, padahal sebenarnya karena duit ngepas) 😛
…..
3 jam kemudian… Mobil penuh dan kita berangkat menuju Sawai. Fyuh…
Waktu tempuh Masohi ke Sawai normalnya adalah 3 jam. Bagi yang suka mabuk siap-siap saja, di tengah perjalanan kita akan melewati jalan SS yang berkelok-kelok sedemikian rupa sehingga bakal menggoncang tubuh kita. Apalagi jika anda dapat supir yang ugal-ugalan. Ini terjadi waktu perjalanan beta dari Sawai yang hanya memakan waktu 2 jam… tapi rada pusing. 😀
Tiba di Sawai, kami sudah ditunggu di Penginapan Lisar Bahari oleh Pak Ali, pemiliknya. Karena hari sudah sore kami hanya beraktivitas di sekitar penginapan. Menyaksikan sunset dari beranda, menonton orang mancing dan menikmati malam dengan memandangi bintang yang bertebaran di langit… Tidak sabar rasanya menunggu keesokan pagi untuk berkeliling…
*Untuk informasi transportasi dan cerita Cah Pantai pada objek wisata lainnya di Maluku bisa dilihat di Wisata Maluku.
@ Koordinat
- Sawai : -2.95804, 129.17900
SAWAI
1 thought on “Sawai, Perjalanan Jauh Menuju Ujung Utara Pulau Seram”