Gili Trawangan, adalah sebuah pulau kecil (gili) di Nusa Tenggara Barat. Berdampingan dengan 2 gili lainnya di sekitar yaitu Gili Meno dan Gili Air, Trawangan adalah yang terbesar dan paling ramai.
Sama seperti di gili-gili yang lain, di Gili Trawangan tidak terdapat kendaraan bermotor. Untuk mengelilingi pulau kita bisa menyewa sepeda, menggunakan kereta kuda (cidomo) atau kita juga boleh menggunakan kudanya saja. Terserah masing-masing, tapi buat gua jalan kaki tetap jadi pilihan. Sehat buat jantung dan sehat buat kantong. 😛
Berdasarkan informasi yang gua dapat dari pemilik penginapan, jadwal penyeberangan ke Gili Trawangan sudah dimulai jam 08.00. Berhubung hari sabtu, takut keburu pengunjung membludak, maka lebih pagi dari biasanya gua dan istri udah keluar dari penginapan.
Rute untuk menuju pelabuhan penyebrangan Gili Trawangan yaitu Bangsal, bisa lewat 2 jalur berbeda dari Mataram. Jalur pertama adalah menyusuri pantai Senggigi dan jalur kedua adalah melewati Hutan Pusuk. Kami memilih jalur kedua dengan alasan mencari suasana yang berbeda.
Sial bagi kami, ban motor yang kami tumpangi bocor. Padahal sedang berada di tengah hutan yang dipenuhi monyet-monyet liar. Mana jalan tanjakan pula. Gua sempet kepikiran bakal di hutan itu seharian.
Kebetulan di dekat situ ada gardu pandang. Istri gua suruh tunggu disitu sementara gua nyari tukang tambel ban. Alhamdulillah, kira-kira 4km dari situ ketemu tukang tambel ban. Trip ke Gili Trawangan tetep bisa dilanjutkan, walaupun agak molor waktunya.
Sesampainya di Gili Trawangan, kami langsung mencari penginapan. Kami memilih menginap di “Sunset Lumbung” yang letaknya gak jauh dari dermaga. Karena capek banget, kami “tidur” dulu sebentar. Sorenya barulah kami mengeksplorasi pulau ini.
*Untuk informasi transportasi dan cerita Cah Pantai pada objek wisata lainnya di Lombok bisa dilihat di Wisata Lombok.
@ Koordinat
- Gili Trawangan : -8.35495, 116.04223
- Pelabuhan Bangsal : -8.39409, 116.09961
- Hutan Pusuk : -8.46472, 116.08323
GILI TRAWANGAN
1 thought on “Berakit-rakit ke Hulu Berenang-renang ke Tepian, Bocor Ban Dahulu Gili Trawangan Kemudian”